Selamat
malam langit, selamat malam hujan yang baru saja datang menyelip diantara kabut
gelap.
Entah
apa yang harus di tulis ketika hati tak bisa bekerjasama malam ini, masalah
silih berganti setiap waktu entah harus bagaimana menghadapinya ketika masalah tak
dapat diselesaikan begitu saja dengan kata-kata.
Problema
yang begitu menguras hati, menguras air mata, menguras kemarahan,bahkan
menguras fikiran. Hidup memang harus disyukuri disetiap hela nafas, tak ada
yang sia-sia ketika Tuhan memberikan secercah kehidupan.
Namun
ketika hati tak sejalan dengan logika maka tak bisa dipungkiri ketika keluhan
yang terus terucap, begitu terluka hati seorang anak ketika hidup nya tak
sesuai yang ia harapkan, begitu terluka hati seorang anak ketika ia melihat
bahwa didepannya begitu banyak tawa yang ia ingin dapatkan dari seorang Lelaki
yang dewasa, tangguh, tegas, penyayang dan bertanggung jawab yaitu seorang Ayah……
Entah
apa yang harus diperbuat anak ketika ia terhimpit diantara kebingungan, bingung
harus memilih mencampakkan atau dicampakkan, bahkan anakpun bingung ketika
harus meluapkannya pada siapa hatinya selain lantai untuk bersujud.
Begitu
sakit hati anak ini ketika harus dicampakkan oleh seorang lelaki yang slalu ia sayang,
yang slalu ia harapkan kehadirannya, yang slalu ia harapkan kapan kau datang
menemuinya menghapus rindunya, menghapus lelahnya dengan candamu, menghapus air
matanya dengan tingkahmu saat tak ada orang yang mampu menghapusnya.
Adakah
dibenakmu untuk menyadari bahwa anak ini mempunyai hati yang tulus walau begitu
banyak luka yang kau berikan? Tak dapat dimengerti kenapa hatimu begitu terlalu
keras untuk menyadari semua ini. Tak dapatkah kau bersyukur atas apa yang Allah
berikan terhadapmu? Anak yang slalu kau lukai masih begitu menyayangimu,
mengingatmu disetiap doa nya, dan mengharapmu kembali pada sosok Ayah yang
didambakan setiap anak seperti apa yang mereka ceritakan.
Apa
yang harus diperbuat lagi agar kau menyadarinya? Haruskah seorang anak benar-benar
tak menganggapmu sebagai seorang ayah lagi? Tapi apa yang dikata Allah kalau
anak ini begitu kejam pada ayahnya sendiri kalau sampai tak menganggap? Tapi apakah
hati anak ini akan kuat untuk terus bertahan pada titik yang sangat
menyakitkan? Ditambah anak ini tau bahwa dari awal kau tak pernah
mengharapkannya sedikit pun.
Mengampunimu
disetiap kesalahan besarmu, dan kau terus mengulanginya kembali menyakiti hati
seorang anak yang tak pernah kau fikirkan hatinya selama hampir 20 tahun.
Dimana
sosok mu sebagai ayah? Dimana hatimu? Entah berapa tahun lagi hati anak ini
akan bertahan, semoga kau cepat menyadarinya,Ayah….
Bagi kalian sosok seorang anak yang masih mempunyai sosok seorang ayah bersyukurlah, dan sosok seorang anak yang sosok ayah nya sudah di sisi yang terbaik doakan lah sebagai tanda kalian sempurna sebagai anak.
Dan bagi para Ayah sayangilah anak kalian karna tak ada tempat lagi ketika kalian tua selain anak kalian, yang akan mengurus mu nanti dan mendoakan mu kelak ketika kalian tak mampu lagi disamping mereka :)
Sempurna lah kalian :)
Aku ingin menjadi sosok anak yang utuh dengan hati yang bahagia,seperti mereka ………..
Bersambung ~